Monday, January 21, 2013

Go Green

Keadaan Bumi Masa Kini In CategoryArtikel Byhunt Bumi ini adalah kumparan berukuran besar yang berputar secara perpetual dengan pusat massa adalah garis vertikal kutub utara-kutub selatan. Dengan angular momentum konstan, maka energy kinetic yang terjadi tidak dirasakan oleh manusia ataupun mahluk yang ada dibumi ini. Energy kinetic yang dihasilkan dari perputaran perpetual bumi menyebabkan gravitasi, daya tarik bumi terhadap benda-benda yang dekat dengan bumi. Melimpahnya CO 2 di atmosfir menyebabkan keseimbangan alam bumi berubah, ozon pun menjadi kecil dan menyebabkan lubang besar yang memungkinkan ultra violet sinar matahari mencapai ke bumi langsung tanpa filter oleh atmosfir bumi. Ultra violet sinar matahari yang masuk lewat kutub Selatan dan Utara ini dimana ozon bumi sudah terkikis. Pernahkah anda membayangkan dunia yang hanya diisi oleh manusia saja. Hewan-hewan banyak yang punah (kecuali hewan parasit), demikian juga tumbuh-tumbuhan. Sungguh suatu keadaan yang sangat mengerikan apabila hutan hujan berubah menjadi gurun, sungai mengering dan sumber-sumber kehidupan semakin menyusut. Manusia sebagai satu-satunya penguasa di bumi tumbuh seperti semut yang menghabiskan semua sumber daya sekarang dan masa depan. Yang tinggal mungkin hanyalah bekas planet yang diberi nama “Earth”dulunya biru yang sekarang berubah warna menjadi merah.












Bumi masa kini Bumi yang akan datang (hanya sebuah ilustrasi) Apakah benar seperti yang dikatakan banyak orang bahwa kiamat akan segera tiba ? Bayangkan saja pada zaman rasulullah saja beliau bersabda bahwa kiamat sudah dekat, Bagaimana dekatnya Qta sekarang ini ? Wallahua’lam… Dikutip dari: http://aroeladi.blogspot.com/2009/03/keadaan-bumi-masa-kini.html Oleh karena itu kwan sudah semestinya kita ini para calon intelektual muda untuk dapat dan sepantasnya memberi contoh yang baik untuk adik-adik kita agar dapat membuat bumi kita menjadi biru lagi, bagaimana caranya? Diawali dengan hal yang mudah dulu, yaitu membuang sampah pada tempatnya, kemudian baru dengan cara penghijauan lingkungan sekitar kita dahulu, setelah itu baru kelingkup yang lebih luas. Manfaat Hutan In CategoryArtikel Byhunt PENGHIJAUAN adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam menangani krisis lingkungan. Begitu pentingnya sehingga penghijauan sudah merupakan program nasional yang dilaksanakan di seluruh Indonesia. Banyak fakta yang menunjukkan bahwa tidak jarang pembangunan dibangun di lahan pertanian maupun ruang terbuka hijau. Padahal tumbuhan dalam ekosistem berperan sebagai produsen pertama yang mengubah energi surya menjadi energi potensial untuk makhluk lainnya dan mengubah CO2 menjadi O2 dalam proses fotosintesis. Sehingga dengan meningkatkan penghijauan di perkotaan berarti dapat mengurangi CO2 atau polutan lainnya yang berperan terjadinya efek rumah kaca atau gangguan iklim. Di samping vegetasi berperan dalam kehidupan dan kesehatan lingkungan secara fisik, juga berperan estetika serta kesehatan jiwa. Mengingat pentingnya peranan vegetasi ini terutama di perkotaan untuk menangani krisis lingkungan maka diperlukan perencanaan dan penanaman vegetasi untuk penghijauan secara konseptual. Dari berbagai pengamatan dan penelitian ada kecenderungan bahwa pelaksanaan penghijauan belum konseptual, malah terkesan asal jadi. Memilih jenis tanaman dengan alasan mudah diperoleh, murah harganya dan cepat tumbuh. Penghijauan perkotaan Penghijauan dalam arti luas adalah segala daya untuk memulihkan, memelihara dan meningkatkan kondisi lahan agar dapat berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai pengatur tata air atau pelindung lingkungan. Ada pula yang mengatakan bahwa penghijauan kota adalah suatu usaha untuk menghijaukan kota dengan melaksanakan pengelolaan taman-taman kota, taman-taman lingkungan, jalur hijau dan sebagainya. Dalam hal ini penghijauan perkotaan merupakan kegiatan pengisian ruang terbuka di perkotaan. Pada proses fotosintesa tumbuhan hijau mengambil CO2 dan mengeluarkan C6H12O6 serta peranan O2 yang sangat dibutuhkan makhluk hidup. Oleh karena itu, peranan tumbuhan hijau sangat diperlukan untuk menjaring CO2 dan melepas O2 kembali ke udara. Di samping itu berbagai proses metabolisme tumbuhan hijau dapat memberikan berbagai fungsi untuk kebutuhan makhluk hidup yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan. Setiap tahun tumbuh-tumbuhan di bumi ini mempersenyawakan sekira 150.000 juta ton CO2 dan 25.000 juta ton hidrogen dengan membebaskan 400.000 juta ton oksigen ke atmosfer, serta menghasilkan 450.000 juta ton zat-zat organik. Setiap jam 1 ha daun-daun hijau menyerap 8 kg CO2 yang ekuivalen dengan CO2 yang diembuskan oleh napas manusia sekira 200 orang dalam waktu yang sama. Setiap pohon yang ditanam mempunyai kapasitas mendinginkan udara sama dengan rata-rata 5 pendingin udara (AC), yang dioperasikan 20 jam terus menerus setiap harinya. Setiap 93 m2 pepohonan mampu menyerap kebisingan suara sebesar 8 desibel, dan setiap 1 ha pepohonan mampu menetralkan CO2 yang dikeluarkan 20 kendaraan.(Zoer’aini Djamal Irwan,1996). Begitu pentingnya peranan tumbuhan di bumi ini dalam menangani krisis lingkungan terutama di perkotaan, sangat tepat jika keberadaan tumbuhan mendapat perhatian serius dalam pelaksanaan penghijauan perkotaan sebagai unsur hutan kota. Penghijauan berperan dan berfungsi (1) Sebagai paru-paru kota. Tanaman sebagai elemen hijau, pada pertumbuhannya menghasilkan zat asam (O2) yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup untuk pernapasan; (2) Sebagai pengatur lingkungan (mikro), vegetasi akan menimbulkan hawa lingkungan setempat menjadi sejuk, nyaman dan segar; (3) Pencipta lingkungan hidup (ekologis); (4) Penyeimbangan alam (adaphis) merupakan pembentukan tempat-tempat hidup alam bagi satwa yang hidup di sekitarnya; (5) Perlindungan (protektif), terhadap kondisi fisik alami sekitarnya (angin kencang, terik matahari, gas atau debu-debu); (6) Keindahan (estetika); (7) Kesehatan (hygiene); (8) Rekreasi dan pendidikan (edukatif); (9) Sosial politik ekonomi. Seperti yang dikemukan oleh Eckbo (1956) bahwa pemilihan jenis tanaman untuk penghijauan agar tumbuh dengan baik hendaknya dipertimbangkan syarat-syarat hortikultura (ekologikal) dan syarat- syarat fisik. Syarat hortikultural yaitu respons dan toleransi terhadap temperatur, kebutuhan air, kebutuhan dan toleransi terhadap cahaya matahari, kebutuhan tanah, hama dan penyakit, serta syarat-syarat fisik lainnya yaitu tujuan penghijauan, persyaratan budi daya, bentuk tajuk, warna, aroma. Unsur hutan kota Fungsi dan manfaat hutan antara lain untuk memberikan hasil, pencagaran flora dan fauna, pengendalian air tanah dan erosi, ameliorasi iklim. Jika hutan tersebut berada di dalam kota fungsi dan manfaat hutan antara lain menciptakan iklim mikro, engineering, arsitektural, estetika, modifikasi suhu, peresapan air hujan, perlindungan angin dan udara, pengendalian polusi udara, pengelolaan limbah dan memperkecil pantulan sinar matahari, pengendalian erosi tanah, mengurangi aliran permukaan, mengikat tanah. Konstruksi vegetasi dapat mengatur keseimbangan air dengan cara intersepsi, infiltrasi, evaporasi dan transpirasi. Menelaah fungsi penghijauan perkotaan dan fungsi hutan dapat dikatakan bahwa penghijauan perkotaan merupakan unsur dari hutan kota. Sedangkan hutan kota adalah bagian dari ruang terbuka hijau kota. Hutan kota (urban forestry) menurut Grey dan Denehe (1978), meliputi semua vegetasi berkayu di dalam lingkungan pemukiman, mulai dari kampung yang kecil sampai kota besar. Fukuara dkk. (1988) mengemukakan tentang hutan kota, yaitu ruang terbuka yang ditumbuhi vegetasi berkayu di wilayah perkotaan yang memberikan manfaat lingkungan sebesar-besarnya kepada penduduk kota dalam kegunaan proteksi, estetika serta rekreasi khusus lainnya. Sedangkan menurut Grey dan Denehe (1978), hutan kota (urban forestry) meliputi semua vegetasi berkayu di dalam lingkungan pemukiman, mulai dari kampung yang kecil sampai kota besar. Mengingat pekarangan mengandung sifat perhutanan yang beraspirasi untuk kepentingan rakyat, maka pengembangan perhutanan yang bersifat pekarangan ini tampaknya lebih demokrasi yaitu sistem agroforestry yang dikelola rakyat. Pekarangan dapat menghasilkan kayu, bambu, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan obat-obatan. Sebagai konsekuensi tumbuhan sebagai produsen pertama dalam ekosistem, dan mengingat fungsi hutan kota dan fungsi penghijauan perkotaan sangat bergantung kepada vegetasi yang digunakan maka tidak perlu lagi dipersoalkan luas lahan sebagai syarat hutan kota. Yang penting adalah jumlah dan keanekaragaman vegetasi yang ditaman di perkotaan sebanyak mungkin. Dengan demikian penghijauan perkotaan sebagai unsur hutan kota perlu ditingkatkan secara konseptual meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan dengan mempertimbangkan aspek estetika, pelestarian lingkungan dan fungsional. Pelaksanaan harus sesuai dengan perencanaan begitu pula pemeliharaan harus dilakukan secara terus-menerus. Teknik penanaman Faktor-faktor utama yang perlu diperhatikan yaitu dalam teknik penanaman pohon adala, (1) Pemilihan bibit tanaman. Bibit generatif adalah berasal dari biji, merupakan bibit yang lebih tepat karena mempunyai akar tunggang dan dapat hidup lebih lama. Bibit vegetatif, adalah bibit yang berasal dari bagian-bagian vegetatif tanaman, seperti batang, daun dan akar. Bibit vegetatif umumnya kurang kokoh dan perakarannya dangkal sehingga cepat merusak trotoar, jalan atau saluran drainase. Bibit yang baik sekurang-kurangnya telah tumbuh di wadahnya selama 6 bulan dengan batang tinggi minimal + 1.50 m dan diameter 0.05 m, untuk mengujinya cukup dengan mencabut bibit tersebut. Apabila bibit mudah lepas dari wadahnya berarti baru dipindahkan dan belum cukup baik ditanam di lapangan, sebaliknya jika sulit dilepaskan berarti perakarannya sudah terbentuk dengan baik dan dapat ditanam di lapangan; (2) Penanaman. Lubang tanam perlu dipersiapkan sedikitnya satu minggu sebelum penanaman dilakukan. Ukuran lubang tanam sangat bergantung pada besarnya tanaman. Ukuran standar lubang tanam adalah 0.75 m (tinggi) x 0.90 m (lebar) x 0.90 m (panjang); (3) Perawatan pascatanam. Mempertahankan posisi tumbuh agar tetap tegak dan stabil. Menyiram tanaman 2-3 hari sekali terutama di musim kemarau sambil membuang ranting-ranting yang kerimg. Memupuk tanaman 3 bulan sekali dengan pupuk NPK 25 gram per lubang — Manfaat hutan yang lain adalah: 1. Sebagai suplyer Oksigen yang merupakan bahan baku utama untuk pernafasan manusia 2. Sebagai pencegah banjir 3. Sebagai penyejuk alam 4. Sebagai paru-paru dunia masih banyak lagi manfaat hutan bagi manusia yang lain. diambil dari: http://greenlumut.wordpress.com/tag/penghijauan/ Penghijauan Untuk Kelestrian Lingkungan In CategoryArtikel Byhunt Dalam menata dan menjaga kelestarian lingkungan, dapat dilakukan dengan pola pendidikan melalui berbagai penyuluhan-penyuluhan tentang pentingny menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan. Membangun kesadaran masyarakat yang mempunyai wawasan lingkungan yang luas merupakan ” tiang pondasi ” dalam menjaga kondisi lingkungan benar-benar jauh dari berbagai sumber pengrusakan dan pencemaran lingkungan. Karena pada dasarnya masalah kerusakan lingkungan disebabkan oleh tangan-tangan manusia itu sendirri. Masalah lingkungan seperti banjir, tanah longsor dan kelangkaan air bersih yang sering terjadi memang merupakan permasalahan global. Meskipun sering dilanda bnjir pada musim penghujan Indonesia dalam waktu tertentu juga mengalami kelangkaan air bersih. Hail ini merupakan bukti nyata akibat kurangnya kesadaran masyarakat dalam berwawasan lingkungan. Penghijauan lingkungan di wilayah Indonesia haruslah kembali dilakukan. Pada pundak manusia terpikul sebuah amanah dan tanggung jawab melestarikan bumi. Dengan adanya penerapan penghijauan diharapkan bisa menjadi salah satu alternatif dalam menata dan memelihara kelestrian lingkungan hidup. Pembangunan Indonesia yang berwawasan lingkungan merupakan dasar dalam menciptakan suasana keindahan dan kenyamanan lingkungan terutama dalam meningkatkan derajat dan kesehatan masyarakat yang optimal. sumber: http://akinoblog.blogspot.com/2008/05/dalam-menata-dan-menjaga-kelestarian.html

Sunday, January 20, 2013

Apakah motivasi itu?

<![endif]-->

TEORI TEORI MOTIVASI


         Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan..

Motivasi dapat berupa motivasi intrinsic dan ekstrinsic. Motivasi yang bersifat intinsik adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seorang termotivasi, orang tersebut mendapat kepuasan dengan melakukan pekerjaan tersebut bukan karena rangsangan lain seperti status ataupun uang atau bisa juga dikatakan seorang melakukan hobbynya. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah manakala elemen elemen diluar pekerjaan yang melekat di pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang membuat seorang termotivasi seperti status ataupun kompensasi.

Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang dimaksudkan untuk memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya manusia dan manusia akan dapat menjadi seperti apa. Landy dan Becker membuat pengelompokan pendekatan teori motivasi ini menjadi 5 kategori yaitu teori kebutuhan,teori penguatan,teori keadilan,teori harapan,teori penetapan sasaran.

A. TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970)


Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.

  1. Aktualisasi Diri

  2. Penghargaan 

  3. Sosial

  4. Keamanan

  5. Faali

• Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)

• Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)

• Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki)

• Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan serta pengakuan)

• Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya)
Bila makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut akan mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi kurang signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu dan energi untuk menekuni minat estetika dan intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah dapat dipenuhi dengan mudah. Karya seni dan karya ilmiah tidak akan tumbuh subur dalam masyarakat yang anggotanya masih harus bersusah payah mencari makan, perlindungan, dan rasa aman.

B. TEORI MOTIVASI HERZBERG (1966)

Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik), sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).

C. TEORI MOTIVASI DOUGLAS McGREGOR

Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negative) dan teori y (positif), Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang manajer

a.       karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja

b.      karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.

c.       Karyawan akan menghindari tanggung jawab.

d.      Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan dengan kerja.

Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y :

  1. karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan bermain.

  2. Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit pada sasaran.

  3. Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.

  4. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.

D. TEORI MOTIVASI VROOM (1964)

Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
• Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas

• Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu).
• Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan

E. Achievement TheoryTeori achievement Mc Clelland (1961),

 yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia, yaitu:

• Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)

• Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan soscialneed-nya Maslow)

• Need for Power (dorongan untuk mengatur)


F. Clayton Alderfer ERG

 Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth). Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini Alfeder mngemukakan bahwa jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerakk yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke situasi.

b. Macam-macam Motivasi Menurut Para Ahli

Para ahli psikologi berusaha menggolongkan motivasi yang ada dalam diri manusia atau suatu organisme kedalam beberapa golongan.

  • Amir Dien Indra Kusuma  dalam bukunya “ Pengantar Ilmu Pendidikan”  membagi motivasi menjadi dua bagian, yaitu: motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri anak itu sendiri, dan motivasi ekstrinsik adalah motivasi dari luar anak.

  • Sedangkan Sudarman AM. Mengemukakan bahwa motivasi intrinsik adalah motiv-motiv yang menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.

  • Sedangkan nmenurut Sumadi Suryabrata, motivasi intrinsik adalah motiv-motiv yang fungsinya tidak perlu dirangsang dari luar.

  • Sedangkan devinisi dari motivasi instrinsik menurut pendapat lain tentang motivasi adalah  tenaga pendorong yang berasal  dari     luar diri anak.

  • Berdasarkan definisi diatas, maka dapat difahami bahwa motivasi ekstrinsik pada hakekatnya adalah dorongan yang berasal dari luar seseorang. Motivasi ekstrinsik yang positif seperti gabjaran, pujian, hadiah dan lain sebagainya dapat merangsang kegiatan anak untuk giat belajar.

c. Fungsi Motivasi Menurut Para Ahli

Menurut M. Ngalim Purwanto ada tiga fungsi motivasi dalam belajar, yaitu:

  • Mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif itu berfungsi sebagai penggerak atau motor yang memberi energi (kekuatan) seseorang untuk melakukan suatu tugas.

  • Motif itu merupakan arah perbuatan, yakni kearah perwujutan cita-cita atau suatu tujuan.

  • Motiv itu menyeleksi suatu perbuatan kita, artinya menentukan perbuatan-perbuatan yang mana harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.

Hal ini di pertegas lagi oleh pendapat Dr. S. Nasution, MA. Bahwa fungsi motivasi adalah sebagai berikut.

Mendorong manusia untuk berbuat. Jadi sebagai pengerak atau motor yang memerlukan energi.

  • Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang ingin dicapai.

  • Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dilakukan yang serasi guna mencapai tujuan itu, dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.

Mulyadi dalam bukunya “Psikologi pendidikan” mengungkapkan pendapat De Cocco, tentang masalah motivasional yang dihadapi guru dalam rangka menghadapi situasi dan memelihara suasana belajar, yaitu empat macam fungsi motivasi.

  • Fungsi Penggugahan (Arousal Function) Maksudnya adalah belajar tidak akan terjadi apabila tidak ada penggugah atau minat secara  emosional yang telah ada pada diri siswa. Setela siswa tergugah minatnya, maka tugas guru selanjutnya  adalah mengikat perhatian siswa agar senantiasa terikat dalam suasana belajar.

  • Fungsi Penggarapan (Expectancy Function) Artinya jika ada dorongan belajar belum muncul pada  diri siswa dan pada dirinya ditetapkan  segemgam harapan untuk memahami, memiliki dan juga menguasai kecakapan, ketrampulan dan juga pengetahuan setelah menyelesaikan tugas belajarnya.

  • Fungsi Pengajaran (Incentive Function) Untuk mendorong siswa belajar secara optimal, guru perlu memberi ganjaran ataupun hadiah yang setimpal dengan usaha siswa dalam mencapai apa yang diinginkan, siswa yang merasa mudah dapat memecahkan dan juga menyelesaikan persoalan yang dihadapinya akan menjadi puas dan kepuasan itu membentuk semacam “Reward” bagi dirinya.

  • Fungsi Pengaturan Tingkah Laku (Diciplinary Function) Agar belajar berjalan secara optimal diperlukan adanya pengaturan tingkah laku secara optimal dan juga relevan dengan keadaan siswa. Guru wajib menanamkan disiplin pada diri siswa agar senantiasa mereka berada dalam situasi belajar.

d. Hal-hal Yang Dapat Menimbulkan Motivasi Belajar

Diatas telah dibahas macam-macam motivasi. Bahwa motivasi itu ada dua macam, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. 

Hal-hal yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah:

Adanya Kebutuhan.:

Dengan adanya kebutuhan maka hal ini menjadi motivasi bagi anak didik untuk berbuat dan berusaha, misalnya: anak ingin mengetahui isi cerita dari buku sejarah, keinginan untuk mengetahui isi tersebut menjadi pendorong yang kuat bagi anak untuk belajar membaca.

Adanya Pengetahuan tentang Kemajuan Sendiri.:

Dengan mengetahui hasil dan presentasi diri, seperti apakah ia mendapat kemajuan atau tidak, hal ini menjadi pendorong bagi anak untuk belajar lebih giat lagi. Jadi dengan adanya pengetahuan sendiri tentang kemajuannya, maka motivasi tersebut akan timbul.

Adanya Aspirasi atau Cita-cita:

Bahwa manusia itu tidak akan terlepas dari cita-cita, hal ini tergantung dari tingkat umur manusia itu sendiri. Mungkin anak kecil belum mempunyai cita-cita, akan tetapi semakin besar usia seseorang semakin jelas dan juga tegas dan semakin mengetahui jati dirinya dan juga cita-citanya yang ingin ia capainya.

Adapun hal-hal yang adapat menimbulkan motivasi ekstrinsik adalah:

Ganjaran :

Menurut Amir Dien Indra Kusuma, ganjaran adalah merupakan alat pendidikan represif dan positif. Ganjaran adalah juga merupakan alat motivasi, yaitu alat yang bisa menimbulkan motivasi Ekstrinsik

Hukuman :

Menurut Amir Dien Indra Kusuma, satu-satunya hukuman yang dapat diterima dalam dunia pendidikan adalah hukuman yang bersifat memperbaiki hukuman yang bisa menyadarkan anak kepada keinsyafan atas kesalahan  yang telah diperbuatnya.

Persaingan.

Sudah jelas bahwa persaingan ini mempunyai insentif yang penting dalam pengajaran. Apabila persaingan diadakan dalam suasana yang fair, maka hal ini akan merupakan  motivasi dalam “Academic Achievement”  akan tetapi persaingan akan mempunyai efek yang lainnya. Disamping itu “Academic Achievement”  itu sendiri dan jika persaingan itu dijalankan dengan intensif, maka:

  • Murid yang terbelakang akan mengundurkan diri dan juga putus asa.

  • Murid yang tergolong sedang maka hal ini  akn menimbulkan  ketegangan emosional, kekhawatiran, ataupun sikap acuh. Untuk murid yang termasuk pandai maka persaingan yang insentif akan menimbulkan optimis terhadap kemampuan mereka, yang seringkali menimbulkan keseimbangan.

Thursday, January 17, 2013

Teknik Mendayung


TEKNIK DAYUNGAN ARUNG JERAM
Dipublikasi pada Mei 2, 2012 oleh info wisata indonesia
Untuk dapat berarung jeram/mengendalikan perahu maka kita wajib menguasai salah satu tekhnik dasar dalam berarung jeram yaitu tekhnik dayungan. Mendayung dilakukan dengan tujuan untuk memindahkan perahu dari suatu posisi ke posisi yang lain. Dalam berarung jeram, dayungan dikomando oleh seorang skipper.
Beberapa tekhnik dayungan yang wajib dikuasai jika kita ingin berarung jeram diantaranya sebagai berikut:
1. Dayung Maju (Forward paddle/forward stroke) Tujuan dari dayung maju ini adalah untuk menggerakkan perahu kearah depan (maju). Caranya yaitu dengan cara menancapkan dayung didepan kemudian ditarik kebelakang sampai sejajar dengan pantat. Angkat bilah dayung ulangi ke posisi semula dan seterusnya.

2. Dayung Mundur (Back Paddle/Back Stroke) Tujuan dari dayung mundur ini adalah untuk menggerakkan perahu kebelakang ataupun untuk memperlambat laju perahu. Caranya yaitu kebalikan dari dayung maju yaitu dengan menancapkan bilah jauh dibelakang posisi badan kita kemudian tarik kedepan sampai posisi awal dayung maju. Hal yang perlu diperhatikan dalam mendayung yaitu usahakan jangan hanya menggunkanan kekuatan tangan akan tetapi dibantu dengan otot perut sehingga dayungan yang dihasilkan akan lebih kuat.

3. Dayung Tarik (Kanan) Tujuan dari dayung tarik ini yaitu untuk menggeser perahu kearah kanan. Dalam berarung jeram biasanya digunakan untuk menghindari batu ataupun rintangan yang terletak disebelah kiri perahu sehingga tidak terjadi benturan dengan perahu. Caranya yaitu awak yang terletak disebelah kanan menancapkan dayung jauh kesamping dan menariknya kearah perahu sedangkan awak yang terletak disebelah kiri manancapkan dayungnya tegak lurus mendekati lambung perahu dan ditolak menjauhi perahu. Dalam dayung tarik ini, usahakan posisi dayung tetap tegak lurus (900) terhadap permukaan air.

4. Dayung Tarik (kiri) Dayung tarik (kiri) ini berlawanan dengan dayung kanan tarik. Tujuan dari dayung tarik ini yaitu untuk menggeser perahu kearah kiri. Caranya yaitu awak yang terletak disebelah kiri menancapkan dayung jauh kesamping dan menariknya kearah perahu sedangkan awak yang terletak disebelah kanan manancapkan dayungnya tegak lurus mendekati lambung perahu dan ditolak menjauhi perahu.


5. Dayung Pancung (kanan) Tujuan dari dayung Pancung Kanan ini yaitu untuk membelokkan perahu kearah kiri. Caranya yaitu awak dalam perahu yang terletak paling depan, sebelah kanan mengambil dayungan dari arah depan perahu ditarik kearah samping kanan perahu sedangkan awak yang terletak disebelah kiri mengambil dayungan dari samping kiri perahu digeser sampai depan perahu. Dayung pancung ini sering digunakan ketika dalam jeram untuk menghindari batu atau rintangan yang terletak didepan perahu yang dapat menyebabkan Wrap (Perahu Tersangkut).



6. Dayung Pancung (Kiri) Dayung Pancung Kiri ini berlawanan dengan Pancung kanan, tujuannya yaitu untuk membelokkan perahu kearah kanan. Caranya yaitu awak dalam perahu yang terletak paling depan, sebelah kiri mengambil dayungan dari arah depan perahu ditarik kearah samping kiri perahu sedangkan awak yang terletak disebelah kanan mengambil dayungan dari samping kanan perahu digeser sampai depan perahu.



SKALA TINGKAT KESULITAN JERAM (GRADE)
Dipublikasi pada April 21, 2012 oleh info wisata indonesia
SKALA TINGKAT KESULITAN JERAM (GRADE)
Saat ini ada 2 skala yang dikenal dalam olahraga arung jeram, yaitu :
Skala internasional, angka ukuran skala yang digunakan I-IV, skala ini digunakan di sungai-sungai di Amerika Utara dan Eropa. Skala inilah yang dipakai di Indonesia.
Skala Western, skala ini diperkenalkan oleh penguasa Grand Canyon, yaitu Doc Marston. Ukuran skala yang dipakai berkisar 1-10, skala ini dipakai hanya di sungai-sungai bagian barat Amerika, salah satunya Sungai Colorado.
SKALA
INTERNASIONAL
SKALA
WESTERN
TINGKAT KESULITAN JERAM
0
Flat water (air mengalir tenang)
Kelas I
1,2
Easy (mudah)Aliran air dengan ombak kecil dan sedikit atau sama sekali tidak ada rintangan yang berarti. Sangat aman
Kelas II
3,4
Medium (sedang)
Jeram yang gampang dengan ombak dibawah 1 meter, dengan lintasan yang lebar dan jelas, dapat diarungi tanpa scouting, tetapi kadang-kadang diperlukan reflek maneuver yang bagus. Aman
Kelas III
5,6
Difficult ( sulit)Jeram dengan ombak tinggi dan tidak beraturan, sering terjadi perahu terbalik. Jalur-jalur yang sempit memerlukan maneuver yang sangat baik, juga terkadang diperlukan scouting dari pinggir sungai. Agak berbahaya.
Kelas IV
7,8
Very difficultJeramnya panjang dan kadang-kadang disertai penyempitan jalur, sering diperlukan manuver dan gerkan yang akurat, apalagi pada arus yang bergejolak, scouting/pengintaian sangat penting. Berbahaya
Kelas V
9,10
Extreme difficultJeramnya sangat panjang, sulit dan hambatan-hambatan jalur yang sangat tinggi, jeram seperti ini harus di-scouting dari dekat atau sedekat mungkin meski biasanya lokasi scouting cukup sulit. Misi penyelamatan sangat sulit. Jeram ini selalu mengancam semua peserta . Sangat berbahaya.
Kelas VI
U
Unrunable (tidak dapat diarungi)Jeram ini paling berbahaya, disepakati untuk dilarang diarungi.

PERALATAN PRIBADI ARUNG JERAM
Dipublikasi pada April 16, 2012 oleh info wisata indonesia
sebelum kita melakukan suatu pengarungan di sungai ataupun hanya berarung jeram ceria saja, terlebih dahulu kita harus mengetahui peralatan pribadi yang harus dimiliki perorangan supaya dapat meminimalisir suatu kejadian tak terduga seperti kecelakaan di air saat arung jeram dan lain – lain. Peralatan pribadi tersebut antara lain :
PELAMPUNG





Pelampung juga banyak macamnya, tetapi semua mempunyai fungsi yang sama. Pelampung yang dipakai untuk arung jeram adalah pelampung dengan bahan baku di dalamnya dari busa yang kedap air, busa bagian depan lebih tebal dari busa bagian belakang, karena apabila seorang hanyut disungai dalam keadaan tidak sadar atau lemas, maka otomatis orang tersebut akan terapung tengadah atau muka di permukaan air.
Fungsi pelampung adalah membantu peserta yang jatuh di air agar tetap terapung. Fungsi sekundernya adalah sebagai pelindung / body protector terhadap benturan baik berupa rintangan sungai, maupun (dayung) sesama peserta. Selain itu, ada juga pelampung yang dilengkapi dengan pelindung kepala bagian belakang atau tengkuk.
Ketika menggunakan pelampung harus dikencangkan dengan memasang buckle-buckle (gesper pengencang) dan mengencangkannya, karena jika pelampung terlalu longgar dalam pemakaiannya, maka pelampung tidak berfungsi maksimal.
Jika pelampung terlalu longgar maka saat seseorang tercebur kedalam air pelampung tersebut akan naik ketas sehingga akan mencekik orang tersebut dan akan menyulitkannya untuk bergerak sedangkan jika pelampung terlalu kencang maka akan menghambat jalur pernapasan seseorang. Oleh karena itu pakailah pelampung tidak terlalu longgar dan tidak juga terlalu kencang.
2. HELM



 
Fungsi helm adalah untuk melindungi kepala peserta arung jeram apabila kepala peserta terbentur batu atau benda keras di air.
Dalam menggunakan helm jangan terlalu kencang, karena pengarungan memakan waktu yang cukup lama dan bisa mengakibatkan kepala sakit karena terjepit helm yang terlalu kencang. Atau jangan terlalu longgar karena bisa mengganggu gerakan atau pandangan dalam pengarungan. Biasanya untuk pengaturan kencang tidaknya helm maka disisakan kira – kira dua jari supaya pemakaian helm menjadi optimal.
Ada beberapa macam helm ,diantaranya :
Helm fiber glass sangat ringan tetapi bisa berbahaya. Apabila terbentur benda keras, helm fiber glass mudah pecah, pecahnya sengat gampang melukai apalagi jika helm pecah pada waktu dipakai.
Helm plastik, lebih aman karena tidak mudah pecah seandainya pecah, pecahannya tidak hancur. Biasanya helm plastik jika pecah hanya retak – retak saja. Untuk saat ini para operator arung jeram kebanyakan memakai helm ini.
Dalam arung jeram usahakan memilih helm yang menutup hingga belakang kepala karena helm ini lebih aman dibandingkan helm yang hanya menutup setengah kepala saja. Namun saat ini helm tersebut jarang dijumpai di operator arung jeram.
3. DAYUNG








Ada beberapa jenis dayung yang bisa digunakan untuk arung jeram, antara lain :
Dayung kayu, lebih berat dan kekuatannya kurang dibandingkan dengan dayung yang dibuat dari bahan lain.
Dayung fiber glass, dayung ini cukup ringan tetapi mudah pecah dan pecahannya sangat tajam, bisa melukai pemakai atau orang disekitarnya.
Dayung aluminium dan plastik, dayung ini cukup ringan, terapung di air dan lebih kuat dari dayung lainnya yang tersebut diatas. Saat ini para operator arung jeram di seluruh dunia kebanyakan menggunakan dayung ini.
Untuk pengarungan dengan perahu karet, berdasarkan pemakaiannya dikenal dua macam dayung. Yaitu :
Dayung paddle
Dayung ini digunakan untuk pengarungan dengan perahu berawak banyak, jadi masing-masing awak perahu menggunakan satu dayung. Ukuran panjang dayung disesuaikan dengan ukuran tubuh dan kekuatan awak perahu serta ukuran perahu. Panjang dayung umumnya berkisar antara 150 cm-170 cm.

Dayung OAR
Ukuran dayung OAR lebih panjang dari dayung paddle, hal ini dikarenakan dayung OAR memerlukan rangka (frame) sebagai peganggannya. Rangka ini dipasang melintang di atas tabung perahu. Sepasang dayung OAR (kanan-kiri) digerakkan oleh satu orang.
4. SEPATU



Untuk melindungi kaki dari kemungkinan terluka, gunakan jenis sepatu yang dapat melindungi telapak kaki, namun pergelangan kaki dapat tetap bergerak bebas, termasuk memudahkan untuk berenang. Jenis sepatu yang digunakan biasanya jenis sepatu dengan alas sepatu yang tipis namun cukup lentur untuk kaki bergerak. Dapat juga menggunakan sandal gunung.
5. PAKAIAN


Pakaian yang tepat untuk berarung jeram adalah pakaian yang memungkinkan kita tetap leluasa dalam bergerak. Jangan sekali – kali menggunakan celana jeans, karena selain tidak mudah kering dan berat , celana jenis ini tidak memungkinkan kita untuk bergerak dengan leluasa. Biasanya jenis celana dan baju yang digunakan adalah yang berbahan parasut / berkain tipis.
6. FLIP LINE




Flip line adalah tali yang panjangnya kira-kira setengah meter sampai dua meter dan kedua ujungnya disimpul dengan sebuah carabiner. Biasanya alat ini dipakai di pinggang para rafter. Guna flip line adalah :
Alat bantu untuk melepaskan perahu yang tersangkut di batu.
Alat bantu untuk membalikkan perahu bila perahu terbalik
Alat bantu untuk melepaskan perahu dalam keadaan wrap ringan
7. PELUIT



Dalam pengarungan peliut banyak fungsinya, terutama sebagai alat komunikasi ke perahu lainnya. Sinyal yang mesti diketahui dalam peluit yaitu :
Peluit 1 kali berarti perhatian
Peluit 2 kali berarti jalan
Peluit 3 kali berarti ada masalah atau minta pertolongan

8. SURVIVAL KIT




Perlengkapan survival, harus selalu melekat di badan, tetapi usahakan jangan sampai mengganggu gerakan kita. Biasanya terdiri dari pisau lipat, korek api tahan air, dll. Survival kit biasanya digunakan untuk perjalanan panjang, terutama pada sungai yang belum pernah diarungi oleh para peserta atau pengarungan dalam rangka ekspedisi. Sebagaimana disebut di atas, lamanya waktu mengarungi sungai juga mempengaruhi barang yang harus dibawa.
9. Obat – obatan pribadi

Obat pribadi harus dibawa oleh pengarung yang mempunyai penyakit yang diderita.
10.  Peralatan tambahan, meliputi : topi, kaca mata, peralatan mandi, dsb.


Itulah beberapa peralatan pribadi yang harus dimiliki seoarang rafter saat akan berarung jeram demi tercapainya prosedur keselamatan dalam kegiatan arung jeram.